Sabtu, 08 Maret 2014

Hambatan-hambatan Perdagangan Internasional

Beberapa hambatan yang terjadi dalam perdagangan internasionaal antara lain.

1. Bahasa

Bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya verbal, namun termasuk juga bahasa nonverbal atau bahasa tubuh. bahasa merupakan hambatan yang bersifat klasik, kendala tersebut biasanya diatasi dengan memberikan kemampuan berbahasa bagi manajer-manajer internasionalnya atau memakai jasa penerjemah. Walaupun begitu, budaya bahasa setempat ikut bepengaruh terhadap penggunaahn bahasa, sehingga budaya setempat tetap perlu dipelajari oleh manajer internasional.

2. Adat dan Budaya

Adat dan budaya yang berbeda antarnegara bisa menyebabkan masalah dalam hubungan bisnis. Bukan hanya bahasa saja yang perlu dipelajari oleh manajer internasional, tetapi adat dan budaya jaga perlu dipelajari agar terjalin hubungan kerja yang baik. Misalnya, di Jepang diskusi bisnis sering dilakukan setelah jam kantor, para manajer jepang menyukai diskusi atau lobying di bar atau restoran sambil minum dan berkaraoke. Di Indonesia, lobi bisnis sering dilakukan oleh manajer dengan menjamu relasi bisnisnya di restoran.

3. Kurs Mata Uang

Kurs menjadi masalah potensial dalam perdagangan internasional. Apabila sebuah perusahaan ingin berbisnis dengan perusahaan dari negara lain, akan sulit mengkonversi mata uang partnernya kedalam mata uangnya. perusahaan tersebut tentu hanya mau menerina uang yang laku di negaranya. Perubahan kurs dapat menyebabkan perubahan nilai barang yang dibayarkan. Perdagangan internasional akn sulit dilakukan negara-negara yang terkena dampak apresiasi mata uang asing.

4. Politik dan Proteksionisme

Sekarang ini negara-negara di dunia didorong untuk melakukan perdagangan bebas, dengan alasan ekonomi, inflasi, dan resesi seringngkali negara menerapkan proteksionisme secara legal dengan menggunakan bea masuk, kuota dan embargo. Peoteksionisme adalah suatu falsafah perdagangn internasional yang menghendaki diciptakanyan hambatan terhadap impor untuk melindungi industri dalam negeri dari para pesaing dari luar.

Beberapa alasan yang dipakai untuk menjalankan proteksionisme antara lain. Pertama, melindungi industri dalam negeri. Kedua, melindungi industri baru yang masih labil. Ketiga, diversifiksi industri untuk alasan stabilitas ekonomi negara. Keempat, melindungi industri dalam negeri agar buruh dalam tetap bekerja, mereka takut pada industri luar negeri yang mengandalkan buruh luar negeri yang lebih murah. Kelima, melindungi keamanan nasional, beberapa industri strategis yang menghasilkan produk-produk pertahaan (militer) tetap dipertahankan keberadaanya untuk melindungi kepentingan nasionalnya.

Proteksionisme dapat dijalankan dengan menggunakan bea masuk, kuota dan embargo. Bea masuk (tariff or impor duty) yaitu pajak yang dikenakaan atas barang impor. dengan dikenakan pajak maka harga barang impor menjadi lebih mahal, sehingga produk lokal mampu bersaing dengan produk impor

Kuota adalah pembatasan jumlah barang impor yang dapat dijual di suatu negara. Kuota lebih membatasi daripada bea masuk, karena jelas-jelas membatasi barang impor. Embargo adalah kebijakan pemerintah melarang perusahaan yang ada di negaranya untuk mengimpor beberapa atau seluruh produk yang dibuat di luar negeri. Embargo erat kaitanya dengan politk.

Bisnis skala internasional seringkali menghadapi konflik, ini terjadi antara negara asal (home country) dan negara tempat beroperasi (host country). Konflik biasanya berkisar antara ekonomi,kekuasaan dan budaya.

Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar